Profil Desa Sawangan
Ketahui informasi secara rinci Desa Sawangan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kebumen, sebuah wilayah dengan topografi perbukitan yang kaya akan sejarah dan budaya. Kenali potensi pertanian, tantangan kebencanaan, serta upaya pemerintah dan warganya dalam membangun desa yang tangguh d
-
Pusat Warisan Sejarah dan Budaya
Desa Sawangan merupakan rumah bagi situs bersejarah penting, termasuk makam Ki Madusena Astrabaya, seorang tokoh penyebar agama, serta tempat dilestarikannya tradisi budaya "merdi bumi" oleh masyarakat setempat.
-
Wilayah dengan Potensi Pertanian di Tengah Tantangan Bencana
Perekonomian desa bertumpu pada sektor pertanian di lahan perbukitan yang subur, namun wilayah ini memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana alam, khususnya tanah longsor saat musim hujan.
-
Tata Kelola Pemerintahan yang Responsif
Pemerintah desa, yang dipimpin oleh aparat desa setempat, menunjukkan responsivitas dalam penanganan bencana dan aktif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten untuk mitigasi serta pemulihan wilayahnya.

Desa Sawangan, sebuah permukiman yang terletak di wilayah perbukitan Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, menyajikan perpaduan unik antara kekayaan warisan budaya, potensi agraris dan tantangan geografis. Berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Kebumen, desa ini menjadi cerminan kehidupan masyarakat agraris yang tangguh, yang terus berupaya melestarikan tradisi sembari beradaptasi dengan dinamika alam dan tuntutan pembangunan modern. Keberadaannya tidak hanya signifikan secara administratif tetapi juga sebagai simpul penting dalam peta sejarah dan budaya lokal Kebumen.
Wilayah ini menyimpan jejak sejarah panjang yang menjadikannya lebih dari sekadar unit pemerintahan. Di sisi lain, lokasinya di kontur tanah yang curam menempatkan Desa Sawangan sebagai salah-satu wilayah yang memerlukan perhatian khusus dalam mitigasi bencana. Pemerintah desa bersama masyarakat setempat secara aktif berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada sekaligus membangun ketahanan terhadap risiko yang menyertainya.
Geografi dan Demografi Wilayah
Secara geografis, Desa Sawangan berlokasi di bagian timur laut dari ibu kota Kabupaten Kebumen. Letaknya yang berada di kawasan perbukitan memberikan karakteristik khas pada bentang alamnya, yang didominasi oleh lahan miring dan lembah. Berdasarkan data yang dihimpun dari portal Wikipedia Indonesia, luas total wilayah Desa Sawangan mencapai 3,42 kilometer persegi.
Batas-batas administratif Desa Sawangan meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Kalirancang
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Wonokromo
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Seliling
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Kalijaya dan Desa Karangkembang
Pada tahun 2019, jumlah penduduk Desa Sawangan tercatat sebanyak 4.072 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya mencapai 1.129 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan konsentrasi penduduk yang cukup padat untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pentingnya pengelolaan tata ruang dan sumber daya yang efektif untuk menopang kehidupan warganya. Pusat pemerintahan desa dan kegiatan masyarakat terpusat di Dusun Krajan, sementara wilayah administratifnya terbagi ke dalam beberapa dusun lain seperti Dusun Kamal, Karanganyar, Karangsari, Legok, dan Watu Tumpang.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Roda pemerintahan di Desa Sawangan berjalan di bawah kepemimpinan seorang kepala desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Berdasarkan informasi dari pemberitaan media lokal pada awal tahun 2025, jabatan Kepala Desa Sawangan dipegang oleh Bapak Slamet. Struktur pemerintahan ini bertanggung jawab atas pelaksanaan program pembangunan, administrasi kependudukan, serta pelayanan publik bagi seluruh warga.
Pemerintah desa menunjukkan peran vitalnya, terutama dalam situasi darurat. Salah satu contoh nyata dari fungsi kepemimpinan lokal ini terlihat saat terjadi bencana tanah longsor pada Februari 2025. Kepala Desa Slamet secara proaktif melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen dan mengoordinasikan langkah-langkah penanganan awal di lokasi. "Kami berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Kebumen khususnya pada BPBD Kabupaten Kebumen yang sangat sigap untuk menangani (bencana) longsor tersebut," ujarnya kepada media saat itu. Pernyataan ini menegaskan adanya sinergi dan jalur komunikasi yang baik antara pemerintah desa dengan instansi di tingkat kabupaten.
Selain penanganan bencana, pemerintah desa juga fokus pada program peningkatan kapasitas masyarakat, seperti yang terlihat dari adanya kegiatan pelatihan untuk kader posyandu yang dilaksanakan di balai desa. Kegiatan semacam ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesehatan masyarakat sebagai bagian dari agenda pembangunan desa yang komprehensif.
Perekonomian Berbasis Agraris dan Peternakan
Struktur ekonomi Desa Sawangan sangat bergantung pada sektor agraris, yang didukung oleh kondisi tanah perbukitan yang subur. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani, mengelola lahan sawah dan kebun yang menjadi tulang punggung penghidupan mereka. Komoditas pertanian yang dikembangkan disesuaikan dengan kontur lahan dan iklim setempat, menjadikan sektor ini sebagai penggerak utama aktivitas ekonomi di tingkat lokal.
Selain pertanian, subsektor peternakan juga mulai menunjukkan potensinya sebagai sumber pendapatan alternatif bagi warga. Pada akhir tahun 2019, Desa Sawangan tercatat sebagai salah satu penerima program bantuan sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Kebumen. Bantuan yang disalurkan berupa ratusan ekor ayam petelur kepada kelompok masyarakat. Inisiatif semacam ini bertujuan untuk mendorong diversifikasi usaha, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan memberikan nilai tambah ekonomi di luar hasil pertanian tradisional. Pengembangan peternakan skala rumah tangga ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilar baru dalam menopang perekonomian desa secara berkelanjutan.
Warisan Sejarah dan Potensi Budaya
Desa Sawangan bukan hanya wilayah agraris, tetapi juga sebuah kawasan yang kaya akan nilai sejarah dan budaya. Salah satu bukti sejarah yang paling menonjol yakni keberadaan makam Ki Madusena Astrabaya. Menurut kajian sejarah lokal, Ki Madusena merupakan seorang tokoh spiritual dan pencerah yang memiliki peran penting dalam penyebaran nilai-nilai keagamaan di masa lalu. Makamnya yang berada di Desa Sawangan kini menjadi situs yang dihormati dan menjadi saksi bisu dari jejak peradaban Islam di wilayah Alian. Keberadaan situs ini memberikan dimensi wisata religi dan sejarah yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Di samping warisan sejarah, masyarakat Desa Sawangan juga aktif melestarikan tradisi budaya. Salah satunya ialah upacara adat "merdi bumi" atau sedekah bumi. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah serta permohonan untuk keselamatan dan kesuburan di masa mendatang. Pada Januari 2021, di tengah situasi pandemi, warga tetap menggelar tradisi ini dengan khidmat yang bahkan dihadiri oleh pimpinan daerah. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya komitmen masyarakat dalam menjaga adat istiadat leluhur sebagai bagian dari identitas kolektif mereka.
Tantangan Bencana dan Upaya Mitigasi
Karakteristik topografi Desa Sawangan yang berbukit-bukit, di samping memberikan kesuburan tanah, juga membawa risiko bencana alam yang signifikan. Tanah longsor menjadi ancaman utama, terutama saat curah hujan tinggi melanda wilayah tersebut. Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 18 Februari 2025, menjadi pengingat nyata akan kerawanan ini. Hujan deras yang mengguyur semalaman memicu longsor yang tidak hanya menutup akses jalan utama tetapi juga merusak beberapa rumah warga, dengan taksiran kerugian material mencapai puluhan juta rupiah.
Kejadian ini menuntut kesiapsiagaan tinggi dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Respons cepat dari BPBD Kebumen yang mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi material longsoran menunjukkan pentingnya koordinasi dalam penanggulangan bencana. Ke depan, tantangan utama bagi Desa Sawangan ialah menyusun strategi mitigasi bencana yang komprehensif. Upaya ini dapat mencakup pembangunan infrastruktur penahan tebing, penanaman vegetasi pencegah erosi, serta edukasi berkelanjutan kepada masyarakat mengenai tanda-tanda awal bahaya longsor dan prosedur evakuasi yang aman. Dengan demikian, desa ini dapat terus berkembang dengan meminimalkan risiko yang ada.